Kondisi gigi dan mulut yang kotor tidak
hanya dapat menimbulkan bau mulut, tapi juga dapat menyebabkan kerusakan
gigi. Kerusakan pada gigi biasanya disebabkan oleh karies gigi, yaitu
sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Jika tidak
ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, infeksi
pada ginjal, penyakit ginjal, dan bahkan kematian.
Faktor yang dapat menyebabkan karies gigi antara lain:
1. Makanan manis
Mulut di huni oleh bakteri pemakan gula
yang sangat menyukai makanan manis. Bakteri pemakan gula tersebut akan
mengubah gula dan menyebabkan kondisi asam pada mulut yang dapat
mengikis enamel gigi.
Hanya dalam waktu sekitar 20 detik
setelah mengonsumsi makanan manis, bakteri sudah mengubah kondisi mulut
menjadi asam yang dapat bertahan sampai setengah jam. Sehingga penting
untuk menggosok gigi setelah makan makanan manis.
2. Makanan asam
Makanan asam seperti jeruk dapat
berkontribusi terhadap kerusakan gigi. Makanan asam berbahaya karena
dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bakteri jahat dalam
mulut. Makanan asam dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gigi
berlubang. Hindari makan makanan yang terlalu asam atau segera netralkan
kondisi mulut setelah makan makanan asam.
Jangan langsung menyikat gigi setelah
makan makanan asam, karena asam dapat melembutkan enamel dan membuatnya
lebih rentan ketika disikat. Sebaliknya, bilas mulut Anda dengan air
atau obat kumur dan tunggu hingga 30 menit sebelum menyikat gigi.
3. Kebiasaan menggosok gigi
American Academy of Pediatric Dentistry
merekomendasikan bahwa seorang anak harus memulai menjaga kebersihan
mulut jauh sebelum tumbuh gigi. Bau mulut, noda pada gigi, atau gigi
berlubang disebabkan karena perawatan mulut yang buruk sejak balita.
Ajari anak menyikat gigi setiap 30 menit
setelah selesai makan atau setidaknya 2 kali sehari. Kunjungi dokter
gigi untuk memperoleh saran perawatan gigi yang tepat untuk anak Anda.
4. Genetika
Genetika memiliki pengaruh penting
terhadap setiap perkembangan fisiologis alami manusia. Gen tidak hanya
dapat menentukan warna rambut dan tinggi tubuh tetapi juga bertanggung
jawab pada kondisi gigi.
Kekerasan enamel gigi juga dipengaruhi
oleh faktor genetika, sehingga seberapa keras usaha untuk menjaga
kesehatan gigi, berbeda dari orang ke orang. Penyakit periodontal yang
disebut penyakit gusi, juga telah dikaitkan dengan genetika. Penyakit
gusi tersebut dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan dan
tulang dari mulut sehingga mengakibatkan infeksi parah dan kehilangan
gigi.
Tentu saja, gen bukanlah satu-satunya
faktor yang memicu penyakit gusi. Gaya hidup yang tidak sehat seperti
merokok juga dapat memicu peradangan pada gusi dan menyebabkan kerusakan
sel dan jaringan.
5. Usia
Studi terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan
dari University of Illinois menemukan bahwa air liur bayi mengandung
sejumlah bakteri yang dapat menyebabkan karies gigi pada balita.
Sehingga perawatan gigi harus di perkenalkan sejak usia 19 bulan, tetapi
penelitian ini menegaskan bahwa perawatan gigi harus dimulai sejak
belum tumbuh gigi.
Orang dewasa juga dapat mengembangkan
karies gigi karena beberapa alasan, diantaranya mengembangkan penyakit
gusi yang mengekspos gigi terhadap bakteri. Faktor risiko yang lebih
umum pada orang dewasa adalah kurangnya air liur, yang berisi cairan
penetralisir asam dan membantu membersihkan sisa-sisa makanan.
Konsumsi obat seperti penurun tekanan
darah tinggi dan obat untuk masalah jantung dapat mengurangi aliran air
liur. Sikatlah gigi secara teratur dan batasi konsumsi minuman bersoda
karena mengandung pemanis dalam jumlah tinggi yang berisiko terhadap
karies gigi.